Pengalaman Ikut ODOJ




    Assalamualaikum..

    Kali ini aku akan mengulas pengalaman ikut ODOJ. ODOJ ? Apa sih ODOJ itu ?
    Sebelumnya mungkin ada yang udah denger apa itu ODOJ, atau mungkin ada yang sama sekali belum tahu apakah ODOJ itu ?

    "Apa sih ODOJ ?"

    pengalaman-ikut-odoj

    ODOJ merupakan sebuah komunitas One Day One Juz yang mengajak anggotanya untuk konsisten bertilawah (membaca Al-Qur'an) satu hari satu juz. Pengalaman ikut ODOJ dimulai sejak aku punya handphone android sekitar tahun 2013 atau 2014 yang lalu, saat itu aku sangat exited ingin ikut ODOJ, (sombong banget, emang mampu ya tilawah 1 hari 1 juz? *nanya ke diri sendiri)
    memang salah satu alasan ingin punya android adalah karena ingin ikut ODOJ ,
    loh kok ? memang apa hubungannya android sama ODOJ ?

    Jadi mekanisme komunitas ODOJ ini dibangun melalui Grup Whatsapp kawan (terpisah ya antara laki-laki dan perempuan), dimana 1 grup beranggotakan 30 orang dan memiliki 1 orang admin, dalam satu hari setiap orang memiliki tugas tilawah 1 juz yang berbeda secara berurutan, targetan yang ingin dicapai adalah 30 Juz Al-Qur'an'dapat diselesaikan oleh 1 grup setiap harinya dan setiap orang khatam pribadi setiap bulannya.

    Pada grup ODOJ dilakukan sistem pelaporan setiap kita telah menyelesaikan 1 juz tilawah, setiap anggota secara bergantian memiliki tugas menjadi Penanggungjawab Harian (PJH), tugasnya adalah mengupdate laporan juz dan memonitoring tilawah saudaranya setiap harinya. Oh iya setiap grup juga memiliki kesepakatan waktu mulai dan selesai tilawah contohnya pukul 09.00-08.59 WIB atau 20.00 - 19.59 WIB,dan kita harus berkomitmen untuk menyelesaikan tilawah dan melakukan laporan pada jam tersebut.

    Kembali ke sebuah pertanyaan di atas tadi, "kok sombong banget sih dari awal udah bilang exited ingin ikut ODOJ, emang mampu ya tilawah 1 hari 1 juz?"

    Menurut pengalaman ikut ODOJ-ku, alasan utama kenapa ingin gabung di komunitas ODOJ bukan karena aku merasa mampu tilawah 1 hari 1 juz, tapi justru aku "ingin bisa konsisten" tilawah 1 hari 1 juz, pokoknya minimal dalam sehari aku harus membaca Al-Qur'an, tujuan utamaku karena aku ingin lebih intens berinteraksi dengan Al-Qur'an.

    Terus gimana setelah ikut ODOJ? bisa? selama Pengalaman ikut ODOJ, Alhamdulillah Alloh senantiasa memberikan kekuatan untuk terus berjuang membersamai Al-Qur'an, ternyata memulai itu mudah tapi untuk istiqomah..... banyak banget godaannya, apalagi kalo lagi dateng tamu bulanan dan setelah lulus kuliah lalu menjadi pegawai, ujian untuk istiqomah semakin berat kawan, huhu :( karena semenjak kerja jadwal harian jadi ga beraturan, gabisa diprediksi deh pulang kerja jam berapa, bisa istirahat punya waktu luang jam berapa, bahkan kadang kalo lagi ada kegiatan di luar kantor, beres kegiatan itu baru tengah malam, robot banget kan? work hard tapi ga pray harder :( tapi apa daya namanya pegawai hehe

    ya ya ya itu sebagian kendala pengalaman ikut ODOJ. Intinya bukan sesuatu yang mudah untuk terus bisa istiqomah ber-ODOJ, tapi kalo kita yakin dan mau berusaha, insya alloh, Alloh senantiasa menguatkan.

    "Kenapa kita harus ikut ODOJ?"

    alasan-ikut-odoj

    Apa disini ada yang minat ikut ODOJ tapi masih ragu atau takut? Apa sih alasan ikut ODOJ?
    Menurut pengalaman ikut ODOJ-ku, berikut beberapa alasan kenapa aku harus ikut ODOJ

    • Intensitas berinteraksi dengan Al-Qurán

    alasan-ikut-odoj

    Menurut pengalaman ikut ODOJ, secara ga langsung, mau atau ga mau kita akan rutin berinteraksi dengan Al-Qur'an. walaupun kadang berat, banyak godaan, kadang maleeeees banget, apalagi kalo udah berkegiatan seharian, abis cape maunya leha-leha, tapi harus dipaksakan, walaupun selembar atau dua lembar diusahakan harus tetep baca Al-Qur'an, di ODOJ juga ada toleransi perpanjangan waktu bila kita belum bisa menyelesaikan tilawah tepat di waktu deadline, ya asal alasannya bisa diterima, tapi sebisa mungkin kita harus berkomitmen terhadap diri kita sendiri supaya bisa menyelesaikan tilawah tepat waktu ya.
    • Ga bisa move on dari Al-Qur'an

    alasan-ikut-odoj

    Menurut pengalaman ikut ODOJ, ga jarang juga denger orang yang bilang, "komunitas ODOJ itu bukannya mengundang Riya ya?" Riya ditakutkan muncul karena sistem ODOJ ini diberlakukan sistem laporan, takutnya kita jadi pamer karena sudah menyelesaikan tilawah 1 Juz. Nah, menurut pengalaman ikut ODOJ-ku selama ini aku ga pernah merasa pamer ataupun menganggap teman satu kelompok-ku pamer saat kita melaporkan hasil tilawah.
    Justru dengan adanya laporan teman-teman kita di grup, semakin memotivasi kita untuk menyelesaikan tilawah juga kalo belum sempat tilawah, bukannya mau pamer atau ga mau kalah, dan laopran kita jadi motivasi juga untuk teman-teman sekelompok, ga ada perasaan ingin dilihat bagus oleh orang lain, yang ada kita jadi gabisa move on dari Al-Qur'an karena setiap hari seperti dikasih alarm terus untuk menyelesaikan tilawah, pokonya kalo dalam sehari belum tilawah itu serasa ada yang tertinggal.
    • Kegiatan sehari-hari lebih teratur

    pengalaman-ikut-odoj

    Selama pengalaman ikut ODOJ, aku banyak belajar buat memanage waktu, kapan waktu main, waktu kerja, waktu tilawah, dll. Biasanya semakin banyak kegiatan yang harus dilakukan sehari-hari, semakin ketat juga kita harus mengatur waktu, aku termasuk orang yang suka bikin list kegiatan apa saja yang harus diselesaikan dalam jangka waktu sehari-seminggu.
    Kalo terjadi kondisi dimana kerjaan selesainya overtime sampai tengah malam, biasanya aku suka stress sendiri karena belum sempet tilawah (ini bukan lebay, tapi karena udah kebiasaan tilawah, makanya kalo belu tilawah jadi ga tenang), memang kadang kalo memungkinkan aku akan tilawah di sela-sela waktu istirahat, tapi kadang aku ga punya waktu istirahat sama sekali selain buat solat dan makan, apa yang harus dilakukan saat kondisi ini? Allohuma paksakeun tilawah sekuatnya sebelum bobo itu solusinya.
    • Belajar Komitmen terhadap waktu
    pengalaman-ikut-odoj


    Dalam perjalanan pengalaman ikut ODOJ, seperti yang aku bilang sebelumnya, ga mudah buat istiqomah, namanya juga manusia, sering ngerasa 1 hari x 24 jam itu kurang, paling susah deh buat konsisten ngatur waktu sesuai dengan jadwal perencanaan yang udah kita susun.
    Aku juga masih sering melakukan kelalaian, apalagi kalo iman dan semangat udah turun, terlalu banyak mikirin urusan dunia, bisa lebih dari 3 hari aku melewatkan tilawah, sedih banget ga sih :( sampai hari inipun ODOJ aku belum sempurna, tapi aku tetep ga mau menyerah, walaupun lelah selalu ingin berusaha bangkit lagi.
    Kadang ngerasa waktu 24 jam itu kurang, sampai ga sempet tilawah, tapi menurut pengalaman ikut ODOJ, sejak ikut ODOJ aku belajar untuk berkomitmen terhadap waktu, sebenernya selama ini aku punya waktu khusus untuk tilawah, yaitu bada solat magrib sampai sebelum isya, tapi kalo di waktu tersebut aku masih berkegiatan, mau ga mau aku harus meluangkan waktu satu jam, di jam berapapun untuk tilawah, ternyata tilawah 1 juz itu ga lama loh, kurang dari 1 jam bisa kita selesaikan asal kita fokus.

    • Nambah Keluarga

    Menurut pengalaman ikut ODOJ ini kita bisa nambah keluarga baru loh, sekali masuk grup, kita akan punya 30 orang keluarga baru. Menurutku keluarga ini sangat spesial, mereka akan saling mengingatkan dan memberi semangat agar kita bisa berjuang bersama nge-ODOJ, selain itu pengalaman ikut ODOJ sejak pertama masuk banyak banget ilmu positif yang aku dapat, karena selain saling megingatkan soal tilawah, biasanya tiap grup ODOJ punya program tambahan masing-masing (ini kondisional tergantung grupnya sih, program setiap grup berbeda).
    Kalo di grup aku dulu ada program sharing, tentang pendidikan, parenting, kesehatan, karena kebetulan anggota di Grup ODOJ ku ada yang berfrofesi sebagai seorang Guru, Dokter, Psikolog, dll, pokonya berbagai macam ilmu bisa aku dapatkan semenjak ikut ODOJ, kalo asupan ruhiah mah insya alloh terjamin, karena sering banget para anggota share tausyah-tausyah yang sangat bermanfaat.
    Yap, itu beberapa rangkuman alasan kenapa aku betah nge-ODOJ dari pengalaman ikut ODOJ selama ini.

    Ternyata banyak manfaatnya ya, apakah pembaca disini juga ada ODOJ-ers? pengalaman apa aja yang udah kalian rasakan?

    Walaupun banyak halangan rintangan menghadang dalam perjuangan mengikuti ODOJ, Alhamdulillah Alloh menguatkan aku bertahan selama 3 tahun lebih, walaupun ga mudah dan aku juga masih harus banyak belajar supaya bisa istiqomah, aku mau berbagi beberapa tips agar bisa istiqomah ber-ODOJ.

    "Gimana sih biar kita bisa istiqoman nge-ODOJ?"

    • Niat

    kiat-kiat-membaca-al-qurán
    Yang pertama dan paling utama tentu niat dong ya, luruskan niat, juga tanya sama diri sendiri untuk apa ikut ODOJ? kalo aku saat itu niatnya karena ingin lebih dekat dengan-Nya, aku ingin lebih sering berinteraksi dengan Al-Qur'an, karena dengan membaca kalamullah sama seperti kita sedang berkomunikasi dengan Alloh kan, aku ingin lebih sering berkomunikasi dengan Alloh memalui Al-Qur'an.
    Kalo ditanya soal agama, pengetahuan aku masih secuil banget, masih segede semut, tapi yang aku tau, Al-Qur'an adalah salah satu yang akan memberikan syafaat di hari kiamat nanti kan? selain itu katanya para malaikat sangat menyukai rumah yang di dalamnya dibacakan Al-Qur'an. Pokoknya aku berniat supaya dengan membaca Al-Qur'an aku bisa menjadi pribadi yang lebih baik, walaupun jujur kalo untuk lebih mendalami seperti menghafal dan mengamalkan ayat-ayat Al-Qur'an aku masih minim banget :( Astagfirullah...
    • Punya waktu khusus tilawah

    kiat-kiat-membaca-al-qurán
    Menurut pengalaman ikut ODOJ, supaya tilawah kita teratur, baiknya kita punya waktu khusus buat tilawah. One Day One Juz bisa diselesaikan dengan beberapa metode, tergantung orangnya sih, ada yang biasanya menghabiskan 1 juz dalam sekali baca, ada juga yang menyicilnya, membaginya beberapa lembar dalam beberapa sesi, misal dalam 1 juz ada 10 lembar, dibagi 2 lembar setiap setiap setelah salah fardhu.
    Kalo ditanya lebih efektif yang mana, dua-duanya efektif, tergantung kegiatan dan kebiasaan setiap orang sehari-hari ya asal konsisten. Kalo aku termasuk yang menyelesaikan 1 juz dalam sekali tilawah, waktu khusus tilawahku adalah bada magrib, nah tapi sebenernya tilwah itu baiknya diselesaikan di pagi hari sebelum kita berkegiatan, rasanya tenang deh melewati hari kalo kita udah tilawah, ga ngerasa dikejar-kejar waktu. Tapi karena aku udah kebiasaan tilawah di malam hari jadilah aku harus konsisten kalo ga sempet magrib harus tetap sempat tilawah sebelum menutup mata.
    • Jauhkan Gadget dan urusan dunia

    kiat-kiat-membaca-al-qurán
    Ini nih yang paling penting, bahkan diri sendiri juga masih sering banget ga bisa lepas dari handphone, jadi kawan kalo kita memulai tilawah, simpan dan silent handphone kita, fokus untuk tilawah jangan sekali-kali kita menoleh dari Al-Qur'an. Notifikasi dari handphone seringkali bikin kita hilang fokus, baru baca beberapa ayat, noleh hp beberapa menit, apalagi kalo udah liat chat ternyata isinya kerjaan, nanti malah ditutup deh Al-Qur'an nya dan kembali ngurusin dunia :(
    Kiat-kiat dalam membaca Al-Qur'an juga bisa dibaca disini: 
    Kiat-kiat Membaca Al-Qur'an
    • Tiap hari berasa punya hutang

    Ini juga salah satu self control nih, jadikan tilawah itu sebagai hutang, kalo hutang wajib dibayar kan, beitupun tilawah, kalo kita udah menanamkan ke diri kita sendiri bahwa ini hal yang wajib, maka kita akan ngerasa ga tenang kalo belum dilaksanakan. Kalo pengalaman ikut ODOJ ku selama ini, rasanya aku kaya punya hutang kalo belum tilawah, ini salah satu hal terkuat yang bikin aku konsisten buat tilawah tiap hari.
    Sekian pengalaman ikut ODOJ yang bisa aku ceritakan, apakah disini ada para ODOJ-ers yang mau sharing terkait pengalamannya nge-ODOJ juga? atau ada yang mau sharing seputar tilawah? Aku tunggu sharing kawan-kawan di kolom komentar yaa..

    Dan bagi teman-teman yang berminat untuk bergabung dengan komunitas ODOJ bisa tengok caranya disini Pendaftaran ODOJ.


    Semoga bermanfaat..

    Wassalamu'alaikum.

    Komentar

    1. Makasih banget sharingnya Tiwi, aku dulu ikut odoj udah 2 tahunan, emang bener tiap hari berasa punya hutang, kalau belum tilawah bisa galau. Pas anak kedua aduh gak kekejar karena berubah lagi manajemen waktu, apalagi dituntut laporan yg suka kelupaan. Duh jd kangen ngeodoj lagi jadinya.

      BalasHapus
      Balasan
      1. Iya teh alhamdulillah bisa bertahan sampai saat ini juga, emang kerasa banget kayanya kalo belum tilawah serasa ada yang belum selesai, hehe iya ya teh pasti semenjak punya anak-anak jadi susah, ga apa-apa teh yang penting semoga tetap istiqomah tilawahnya ya :)

        Hapus
    2. Alhamdulillab semenjak ikut odoj banyak perubahan dalam hidupku.
      Aku yang dulu nya hobby menonton drakor berjam² alhamdulillah perlahan skrg sadar bahwa itu gak ada manfaat nya. Dan alhamdulillah nya lagi skrg jadi sering ngaji dripada ngedrakor. Bahkan nnton tv pun udh jrg skali. Stiap ada waktu ksong alhamdulillah diisi dengan membaca Al-quran🤗
      Semoga saya slalu istiqomah

      BalasHapus

    Posting Komentar

    Postingan Populer