Bonus dari Alloh

Assalamu'alaikum..

Kali ini aku akan berbagi pengalaman yang menurutku telah memberikan banyak pelajaran untuk diriku sendiri.

Cerita ini dimulai saat menjelang Idul Fitri kemarin. 

Jadi jarak dari rumahku ke kantorku adalah -+35km, sehingga sehari-hari aku tinggal bersama satu orang teman sekamar (bernama Indah) di asrama kantor yang jaraknya cukup 5 menit jalan kaki untuk sampai kantor. 

Singkat cerita, menjelang hari raya Idul Fitri aku dan Indah berniat untuk mencari sesuatu, berupa buah tangan/hadiah/parcel yang ingin kami berikan untuk penjaga asrama kami.

Saat jam istirahat kantor, pergilah kami ke sebuah supermarket yang berjarak tidak jauh dari kantor, untuk mengefektifkan waktu, kami meminjam motor kepada salah satu teman kantor kami, dipinjamkanlah kami 1 buah motor dan 2 buah helm, langsung cus pergi untuk hunting parcel.

Perjalanan yang kami tempuh dari kantor ke supermarket tidak lebih dari 10 menit, setelah sampai tujuan, kami memarkirkan motor di tempat parkir yang telah disediakan dan menyimpan 2 buah helm pada masing masing kaca spion di motor pinjaman kami.

Belanja: Isi parcel kami pilih sendiri, bukan membeli parcel yang sudah jadi/tersedia di toko-toko seperti itu, kami memilih bahan bahan pokok sehari-hari untuk parcel tersebut ya lumayan kan menjelang lebaran, barangkali istrinya penjaga asrama mau masak-masak, dan beberapa cemilan karena penjaga asrama kami mempunyai anak kecil.

Waktu yang kami gunakan untuk berbelanja adalah sekitar 20 menit, setelah selesai memilih belanjaan kami langsung bergegas untuk kembali ke kantor.

Namun saat tiba di parkiran motor.. 

Jeng jreeng... Kami melihat 1 buah motor dan 1 buah helm yang kami pinjam dari salah satu teman kami tadi, helm nya tinggal 1 sodara, lah kemana 1 lagi ? Dan helm yang tidak ada di tempat adalah helm yang lebih bagus dibanding helm satunya yang masih menggantung di salah satu stang motor itu.

Panik karena itu barang pinjaman, tp masih husnuzon mungkin helmnya terpindahkan ke motor lain atau ke suatu tempat, aku langsung mencari petugas keamanan dan melaporkan hal tersebut, awalnya bapak petugas keamanan sedikit kebingungan karena tidak bisa memantau motor kami sepanjang waktu jadi security tersebut ga tau apa apa.

Kemudian aku meminta bantuan untuk diperlihatkan rekaman cctv, saat itu aku sangat penasaran mungkin saja helm itu ga sengaja terpindahkan, karena aku pikir itu kan di tempat parkir yang terkoordinir juga terpantau cctv jadi aku masih berfikir positif.

Setelah beberapa lama melihat hasil rekaman cctv, ternyata terbukti bahwa helm pinjaman kami bukan terpindahkan ke suatu tempat, tapi di bawa oleh seseorang huhu sad, di bulan saum masih ada aja orang yang tega jahat seperti itu, dan yang lebih mengagetkan yang membawanya adalah seorang ibu-ibu yang juga telah selesai berbelanja dengan 2 buntelan kresek belanjaan, entah apa sebab musabab ibu itu melakukan hal tersebut sampai saat ini ga bisa aku pikirkan, yang terbesit dipikiran hanyalah "apa yang telah aku lakukan ya ? Apakah pernah menyakiti orang lain tanpa sadar, hingga sekarang dijahatin orang ?"

Akhirnya kami memutuskan pulang ke kantor, dengan bingung, pertama karena Indah jadi ga pake helm sedangkan kami takut ditilang, kedua yang lebih membingungkan gimana cara bilang ke teman kami yang kami hilangkan helmnya.

Jadi dalam perjalanan pulang kami memutuskan untuk membeli helm baru, menggantikan helm teman kami yang hilang, walaupun ragu dan rasa ga enak bercampur karena rasanya tuh ga amanah, udah pinjem barang orang, ga dijaga dengan baik huhu sad :( akhirnya kami meminta maaf dan menceritakan seluruh kronologis kejadiannya, alhamdulillah teman kami baik sih, ga marah, bahkan teman teman yang mendengar cerita kami malah tertawa lucu, tapi tetep aja kami merasa ga enak.

Dari kejadian ini, aku dapet banyak pelajaran, kenapa ? Padahal aku dan Indah mempunyai niat baik, berbelanja untuk berbagi tapi orang lain justru malah berbuat jahat terhadap kami, padahal ini bulan suci, itu yang aku pikirkan saat itu.

Tapi setelah merenung atas kejadian itu, kalo kita lihat dari sudut pandang yang berbeda, Alloh justru sedang memberikan banyak hal yang bisa kita pelajari, iya ini cara Alloh yang ga bisa kita sangka-sangka.

Beli parsel bonus helm, apa aja pelajaran yang bisa kita ambil ?

Pertama, Alloh mengajarkan aku untuk lebih berhati-hati, saat itu aku ceroboh, karena menyimpan helm semaunya, padahal ada tempat penitipan helm, jadi temen temen kalo belanja ke supermarket atau kemanapun, usahakan titipkan helm di tempat penitipan, atau gantungkan di bawah jok motor sehingga akan sulit di ambil orang, tapi lebih aman dititipkan supaya kalo hujan, helm ga jadi kolam ikan.

Kedua, tentu saja sabar dan ikhlas, di bulan suci dalam keadaan saum, terjadi hal yang tidak diinginkan, Alloh sedang membelajarkan kita untuk sabar juga terhindar dari amarah, selain itu kita juga harus ikhlas merelakan barang yang sudah di ambil orang, ya mungkin itu bukan rejeki kita, atau mungkin masih ada hak orang lain dalam rejeki kita. Saat itu alhamdillah walaupun sempet sedih sih bukan kesel waktu kejadian itu, yang ada dipikiran "aku udah jahatin orang apa ya ?:(" tapi alhamdulillah saat itu aku dan Indah masih bisa tertawa lucu menyaksikan apa yang kami alami hehe 

Ketiga, husnuzon sama Alloh, beli parsel bonus helm ? Ini bonus dari Alloh loh, niat awalnya kan hanya akan melakukan satu kebaikan berbagi, tapi Alloh malah ngasih banyak pelajaran dari sebuah kejadian, ini bonus dari Alloh. Alloh bisa membelajarkan apapun lewat kejadian sekecil apapun juga.

Alhamdulillah, alhamdulillah banyak hikmah yang bisa di ambil, selain itu aku juga sangat bersyukur, ya bersyukur karena yang hilang hanya helm, alhamdulillah aku dan Indah masih diberi kesehatan dan keselamatan, bahkan kami masih bisa menikmati tertawa mengingat kejadian yang kami alami.

Yah, inilah yang bisa aku sampaikan, semoga hal ini juga bisa dijadikan pelajaran oleh teman-teman, ingat ya "Bonus dari Alloh".