Menari di sisian Bali

Assalamualaikum..

Lagi-lagi dalam rangka numpang main setelah bekerja.

2016 silam, berkesempatan ke pulau Bali, dalam rangka kerja sih, waktu itu lagi seneng-senengnya sama motto hidup: #workhardplayharder, jadi ga mau banget kehilangan kesempatan buat main-main sedetik setelah bekerja keras, apalagi kalo kesempatannya tiba di surga-surga nya Indonesia (walaupun seluruh tanah Indonesia bak surga sih).

Waktu itu kalo ga salah kali kedua menginjak pulau Bali, tapi saat pertama kali kesana ga sempet pergi main-main, cuma fokeus kerja, maklum waktu itu baru beberapa bulan jadi pegawai dan belum ngerti memanfaatkan waktu di sela-sela kesibukan.

Tapi tahun 2016, di dukung oleh teman-teman kantor yang sama-sama suka main, yang satu cowok tapi anak hits, yang satu lagi kaya google suka cari-cari informasi dan suka main, yang satu lagi sahabat veteran dari jaman SMA. Akhirnya kami minta izin boz buat bisa extend disana setelah selesai urusan kerjaan.

Meta, Tiwi, Rian, Ulya

Walaupun sebelumnya tidak terlepas dari drama-drama pekerjaan, beberapa jam sampai penginapan, boz-qu sudah kebakaran jenggot minta ini itu, hati dan pikiran sempat crowded dan drama-drama lainnya.

Tapi dengan hadirnya temen yang kaya google, sebelum berangkat ke Bali, selain mempersiapkan bahan-bahan buat rapat, kami juga mempersiapkan itinerary liburan, tapi karena waktunya ga panjang, ga banyak sih tempat yang kami kunjungi waktu itu. 

Takdir Alloh, liburan singkat kami ga terlalu menguras biaya, untuk menempuh perjalanan kami rental mobil, untungnya dipertemukan dengan orang yang rentalin mobil dengan murah dan percaya, karena sebelumnya kami sewa buat urusan kerjaan.

Sebenernya karena ngejar penerbangan pulang sore, kami memutuskan untuk start pagi-pagi banget, beruntungnya sih berangkat pagi jadi pas nyampe tempat-tempat wisata itu masih pada sepi, anaknya lebih suka menyepi daripada pergi ke tempat yang penuh keramaian. Tapi aku lupa waktu itu mulai start jam berapa dan estimasi waktu dari satu tempat ke tempat lain berapa lama, maklum udah lama banget, dan itinerary nya kayanya udah kehapus-hapus hehe

Dengan mengandalkan maps, berangkatlah kami ke..

Destinasi pertama adalah Uluwatu Temple

Jadi Uluwatu itu.. Begini...
Uluwatu Temple
Sebenernya hampir ga bisa mendeskripsikan sih, indah banget, tenang banget, masih sepi pengunjung.

Jadi Uluwatu itu adalah candi dipinggir laut.

Saat berjalan di undakan tangga candi, kamu bisa liat hamparan laut biru yang ah bikin mata gabisa move on liatnya huuu masya alloh terharu pokonya bisa liat laut seindah itu, dan itu kayanya pertama kalinya aku liat laut seindah dan seluas itu, secara sebelumnya cuma pernah liat laut-laut di jawa barat yang indah juga sih, tapi laut di Pulau Bali berasa beda aja dipandang hehe.

Baca juga: Sudah Merdeka-kah Kamu?


Walaupun panas melentrang, matahari serasa di ubun-ubun padahal belum siang-siang amat, walaupun monyet lalu lalang, tapi hal itu tak membuat kami menyerah untuk berfoto bergantian sambil mata keukeureuceuman karena xerab.


Uluwatu Temple
Suara ombaknya seperti siulan yang seolah mengajak menari dengan Alam.


Setelah puas xilau-xilau-an, lanjut perjalanan ke..

Destinasi kedua adalah Blue Point Beach

Kalo di Uluwatu kita cuma bisa liat laut birunya dari jauh, kalo di Blue Point Beach kita bisa merasakan air-nya langsung.

Agak butuh perjuangan sih kesini, jadi ini tuh kaya laut di bawah gua yang besar gitu, kita harus menuruni tangga yang agak licin karena terbuat dari batu, dan pas sampai di bawah juga bukan pasir yang kita temui, tapi batu kerikil.
Blue Point Beach

Serba salah sih jalan disini, pake alas kaki licin, ga pake alas kaki rematik haha sakiiit kaki ini walaupun berat badanku ringan bebannya.

Disini ga banyak yang bisa di lihat, karena laut ini kayanya termasuk jenis laut buat selancaran, sebenernya hampir semua laut di Pulau Bali itu ombaknya besar dan memang cocoknya buat main papan seluncur. Aku yang anak culun dari Bandung yang dikelilingi gunung ga bisa main banyak selain foto-foto ngabisin memori kamera :D 

Batu kerikil yang berjajar seolah mengajak menari dalam setiap langkah.

Disini kami cuma main ombak bentar, liat waktu udah ampir siang, lalu kami memutuskan melanjutkan perjalanan ke..

Destinasi ketiga adalah Padang-Padang Beach

Akhirnya kami menemukan pasir. Pantai ini lebih bersahabat sih, pasirnya lembut banget, lautnya biru banget, banyak bule lagi jemuran di pesisiran, sebagian main ombak selancaran, aku dan teman-teman numpang lewat sambil cekeran.

Padang-Padang Beach

Sebenernya salah kostum banget sih waktu itu, karena emang ga niat main air dan ga tau medan dan memang ga mikirin medan sejauh itu jadi ga prepare, aku dan teman-teman bener-bener terlihat aneh dengan celana jeans, baju lengan panjang dan kerudungan diantara para bule-bule yang bikinian hehe tapi ah siapa peduli, semua orang bebas menikmati alam-Nya tanpa terbatas kostum selama tidak ada aturan "dilarang masuk kalo ga pake baju renang". Hehe

Sentuhan pasir yang lembut dan rangkulan ombak yang bersahabat rasanya seolah mengajak kami menari-nari tanpa henti.

Dansa di Vantai

Masya Alloh, bahagianya saat itu bener-bener ga ada yang dipikirkan selain menikmati keindahan alam.

Vanas shay
Namun kali ini matahari benar-benar sudah sampai di ubun-ubun.

Liburan hampir usai, kami memutuskan untuk menyudahi sesi pemotretan, bersih-bersih dan harus segera isi asupan energi alias makan dan lagi masih ada tempat yang harus kami kunjungi.

Destinasi terakhir adalah ke Garuda Wisnu Kencana.

Kali ini bukan pantai.
Cuaca disana panas terik tapi angin kencang, lagi-lagi anginnya seolah mengajak menari-nari :p


Disana kita bisa liat kepala garuda segede gaban, kita juga bisa liat pertunjukan seni dan disana banyak karya-karya seni khas daerah yang di jual sebagai souvenir.
Garuda Wisnu Kencana
Setelah puas pemotretan, liburan benar-benar telah usai, tempat terakhir yang kami kunjungi sambil menuju ke bandara adalah pusat oleh-oleh, biasanya aku beli oleh-oleh di Toko Krisna, disana lengkap mulai dari makanan, pernak pernik, pakaian dsb ada sampai pusing belanjanya, untung mamah di rumah sering ngingetin buat ga terlalu banyak beli oleh-oleh :D

Oh ya tiket masuk pantai-pantai di Bali sebenernya murah-murah, apalagi untuk warga lokal, ternyata beda tarif untuk turis dan lokal, satu tempat harganya berkisar 5-20 ribu udah termasuk parkir, yang agak mahal paling di GWK aja kalo ga salah waktu itu masih 50 ribu tiket masuknya.

Yap, itulah atas izin Alloh, ku dipertemukan dengan partner-partnerku saat itu dan dikasih kesempatan buat menikmati ciptaan-Nya, padahal di sela-sela tugas kerjaan, ah rasanya ga pernah terpikirkan sekalipun sebelumnya.

Bener-bener kejutan dari Alloh, masya alloh, dan hal-hal itu yang bikin aku untuk selalu inget buat bersyukur sama Alloh.

Berasa diingetin banget, ternyata aku ga boleh banyak mengeluh dengan pekerjaan atau hal-hal yang sedang aku jalani, sejatinya Alloh akan memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan, salah satunya ya partner kerja yang luar biasa kaya malaikat tanpa sayap.

Bahkan Alloh seringkali memberikan kenikmatan-kenikmatan yang ga pernah kita bayangkan sebelumnya, dan pada akhirnya hikmah yang selalu aku sadari adalah bahwa bersama kesulitan ada kemudahan, tenang ada Alloh :)

Komentar

  1. Haaaa aku belum pernah ke Bali. Mantai di Bali kayaknya emang enak banget ya, indah pemandangannya. Huhu, mudah2an next time bisa ke Bali bareng temen atau keluarga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya teh masya Alloh indah, Aamiin yaa robbal'alamin mudah-mudahan bisa kesana ya teh :))

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer