Trip Bandung Jogja bersama Al-Hanan Travel

Assalamualaikum Wr, Wb...

Jeda, iya setiap orang pasti butuh jeda dari rutinitas yang berulang dijalaninya.

Demi kesehatan jiwa, aku memutuskan mencuri waktu pergi sebentar dari hari-hari penuh emosi :D

Bagiku jeda bisa dilakukan dengan "perjalanan" , iya perjalanan untuk sekejap hilang dari peredaran.

Pada setiap perjalanan, pastilah selalu menciptakan cerita baru, teman perjalananku kali ini masih sama, adalah teman-teman di temat kerja, yang ku kira sepertinya hampir sulit untuk bisa melakukan "perjalanan kembali" bersama mereka. Walaupun ga lengkap karena sebagian memang sudah berkeluarga bahkan sedang jadi ibu hamil.

Negeri di Atas Awan - Yogyakarta
Awalnya berasa mimpi ternyata akhirnya kita bisa melakukan perjalanan panjang setelah lama vakum buang-buang waktu bersama, termasuk salah satu cita-cita kita dari dulu nih melakukan long trip, karena dulu, pada jamannya kita masih sering pergi bersama seringnya makan malam bareng, nyanyi bareng, camp dan sesekali berkunjung ke pantai yang masih di sekitaran jawa barat aja sih.

Rahasianya, perjalanan panjang kita kali ini dapat terealisasi karena ada faktor X, apa faktor X nya? adalah Al-hanan Travel. Untuk lebih mengenal Al-hanan Travel sila klik sendiri link nya ya, CEO Al-hanan Travel tiada lain tiada bukan adalah seseorang yang sangat kami kenal. Yeya, berkat bantuan owner kita yang satu ini, akhirnya kita bisa melakukan perjalanan panjang ke Jogja!

Al-Hanan Travel
Yogyakarta, pastinya sudah bukan tempat yang asing terdengar di telinga kan..
Sebenernya sebagai teman kerja, kita pasti sempat beberapa kali dinas ke Jogja bareng, tapi.. ya namanya juga dalam rangka kerja, momentnya jarang dapet lah ya.

Kenapa kita pilih Jogja sebagai destinasi "pergi sebentar" kita kali ini? 
Jawabannya: tidak ada alasan, ya ingin aja, yang penting pergi hehehe

Trip Bandung Jogja bersama Al-Hanan Travel
Mungkin kalo bagiku, Jogja adalah salah satu kota yang "ramah" untuk dijadikan tempat menyegarkan pikiran, walaupun suhu udaranya tentulah jauh dari menyegarkan bagi "urang bandung asli" ini hehe, selain itu Jogja juga merupakan salah satu Kota Pusaka, jadi menurutku berwisata di Jogja ini selain membuat bahagia juga minimal bisa membuat kita tidak lupa akan kekayaan budaya Negeri Indonesia ini, bukan hanya kaya akan situs-situs kuno yang masih terpelihara, tapi masyarakatnyapun masih terjaga oleh adat istiadatnya.

Yap, sekali lagi salah satu alasan terbesar perjalanan panjang kali ini dapat terealisasi adalah berkat bantuan dari Al-hanan Travel, karena segala kebutuhan kami mulai dari persiapan sampai kembali pulang sepenuhnya telah difasilitasi :D dan ajaibnya long trip kita kali ini ternyata aman juga loh buat ibu hamil, warbyazah kaan keamanan dan kenyamanan yang disiapkan oleh travel agen yang satu ini.

Setelah muqodimah yang panjang, mari kita mulai ke inti perjalanan :D

Trip Bandung-Jogja kali ini dilakukan dalam waktu 3 hari 2 malam, diikuti oleh 11 orang dewasa dan 1 janin di dalam kandungan. 

Transportasi dan Penginapan Jogja

Tanggal 18 April 2019 kami start dari Stasiun Bandung (BD) dengan Kereta Malam Lodaya pada pukul 18.55 WIB, karena lagi musim liburan saat itu kami dapat tiket ekonomi Rp. 300.000/orang dan sampai di Stasiun Yogyakarta (YK) pada 19 April 2019 sekitar pukul 03.00 WIB, saat tiba di Stasiun YK sudah ada minibus yang menjemput, yang sebelumnya tentu sudah disiapkan oleh Al-hanan Travel, dan minibus ini yang menjadi kendaraan kami sepanjang mengelilingi Jogja. Untuk sewa minibus ini kami dikenakan biaya sekitar Rp. 220.000/orang mulai dari tiba ke stasiun YK tanggal 19 April sampai diantar pulang ke stasiun YK juga pada tanggal 21 April.

Demi menjaga kesehatan bumil dan kebutuhan tidur, dari stasiun kami langsung meluncur early check-in ke penginapan yang berlokasi di Jalan Veteran sekitar 10 menit dari Malioboro. Penginapan ini adalah rumah dengan 4 kamar tidur, ruang tamu, lengkap dengan dapur, sangat nyaman untuk di isi oleh 11 orang, karena kami harus early check-in dan late check-out biaya sewa penginapan ini sekitar Rp. 280.000/orang mulai dari Jumat dini hari sampai Sabtu Sore.


Tempat Wisata dan Kuliner Jogja

Soto Bathok Mbah Katro
Soto Bathok dan Es Jeruk Mbah Katro
Setelah cukup istirahat dan bersih-bersih, sekitar pukul 09.00 WIB kami mulai berjalan-jalan, lokasi pertama yang kami kunjungi.. tentulah tempat makan, karena kami belum sarapan:D. Tempat makan yang kami pilih yaitu Soto Bathok Mbah Katro, pas tiba disana sempet shock berat karena harga makanannya murah meriah :( Soto Bathok adalah tempat makan yang menyajikan Soto sebagai menu utamanya di Bathok kelapa, harga soto batok campur (soto dan nasi dalam satu batok) Rp. 5000 aja guys dan soto pisah (soto di batok, nasi di piring) Rp. 7000, toping lainnya kaya tahu-tempe-puyuh Rp.1000-2000 an aja, terharu banget makan disitu :(

Kebun Buah Mangunan


Negeri di Atas Awan Kebun Buah Mangunan

Setelah perut terisi, lokasi tujuan selanjutnya adalah Kebun Buah Mangunan atau biasa disebut Negeri di atas Awan, perjalanan menuju Kebun Buah Mangunan ini sekitar 1-2 Jam, sepanjang perjalanan menuju Negeri di atas awan ini terdapat beberapa tempat wisata lain, seperti hutan pinus dan lainnya yang kalo menurut informasi dari driver sekaligus tour guide kami, setiap lokasi wisata itu mempunyai karakteristik masing-masing untuk di kunjungi berdasarkan waktu tertentu.

Seperti misalnya Kebun Buah Mangunan sebetulnya lebih cocok dikunjungi saat pagi, karena kita bisa melihat sunrise, ada juga hutan pinus yang lebih cocok dikunjungi siang hari, karena saat siang udaranya tidak akan terasa terlalu panas, dan ada juga hutan pinus yang lebih cocok dikunjungi malam hari, karena kita bisa melihat city light.

Walaupun begitu, kami tetap mengukuti rencana awal yang sudah disusun, yaitu pergi ke Negeri di atas Awan Kebun Buah Mangunan tiket masuknya Rp. 6000/orang, karena hari itu hari jumat dan beberapa anggota kami adalah Bapak-bapak, saat sampai tujuan Bapak-bapak langsung menunaikan ibadah shalat jumat, dan kami ibu-ibu tentulah langsung cari jajanan, waktu itu matahari lagi mentarang pas banget di atas kepala, karena memang waktu menunjukkan tengah hari.





Di Negeri di atas awan ini kita bisa lihat pemandangan gunung dan bukit yang menjulang tinggi, Masya Alloh indah, hanya aja buat orang yang biasa tinggal di daerah dengan suhu udara di bawah 25 derajat celcius ini ku sedikit kegerahan, tapi alhamdulillah panas tidak mengurangi semangat kami untuk berswapoto hehe setelah puas membakar kulit, kami putuskan untuk melanjutkan perjalanan, kali ini tujuan kami adalah....tempat makan lagi hehehe

Gumuk Pasir Parangtritis

Gumuk Pasir

Sebenernya tujuan kami selanjutnya adalah ke Gumuk Pasir dan menjemput sunset di Pantai Parangtritis, tapi sebelum itu kami perlu kembali mengisi perut terlebih dahulu dengan alasan Pertolongan Pertama pada Ibu Hamil :D padahal mah yang ga hamil juga udah kelaparan, berhentilah kami di sembarang tempat makan atas rekomenadasi tour guide, kemudian sekitar bada Ashar kami melanjutkan perjalanan menuju Gumuk Pasir dan Parangtritis, perjalanan yang kami tempuh sekitar 1 jam.
Sandboarding di Gumuk Pasir
Tiba di kawasan Parangtritis tiket masuknya adalah Rp. 10.000/orang sudah termasuk parkir, sebenernya ku sudah lama ingin berkunjung ke Gumuk Pasir dan pas bisa dateng langsung kesana ku sangat excited, walaupun sayangnya karena musim libur jadi tempatnya cukup ramai dan malah ga banyak dapet moment buat swapoto, Gumuk Pasir ini seperti padang pasir, bergunung-gunung dan terdapat beberapa pohon kaktus yang mungkin sengaja di tanam untuk menguatkan kesan gurun pasir, salah satu wahana paling menghibur disana adalah sandboarding, jadi disana kita bisa berselancar menggunakan sandboard yang disewakan, harga sewa sandboard waktu itu Rp. 70.000/buah tanpa batas waktu alias sepuasnya.

Gumuk Pasir

Sayangnya karena tiba di Gumuk Pasir ini udah kelewat sore, aku sebenernya masih belum puas main disini, tapi gimana lagi, langit udah mulai gelap dan ada satu lagi lokasi yang harus dikunjungi, yaitu pantai Parangtritis, di Pantai ini kami juga tidak punya banyak waktu untuk menikmatinya, karena mentari sudah terlanjur ingin pulang, mengantarkan kami untuk segera beristirahat juga. Oh ya, selain sandboard disana juga disewakan motor trail dan motor ATV.

Pantai Parangtritis

Bakmi Mbah Gito

Seiring dengan pulangnya mentari, seraya mengantarkan kami untuk segera pulang, tapi sebelum kembali ke penginapan, ada hal wajib yang terlebih dahulu harus dilakukan, apalagi kalo bukan untuk mengisi perut :D
Tempat makan yang sudah direkomdasikan oleh Al-hanan Travel kali ini adalah Bakmi Mbah Gito, mungkin tidak asing untuk sebagian orang, karena tempat ini cukup populer dikunjungi oleh wisatawan di Jogja, sesuai ekspektasi, saat tiba disana ternyata harus waiting list.


Warung Bakmi Jowo Mbah Gito

Kami pun menunggu dengan sabar sampai nama kami dipanggil, menunggu sekita 45 menit dan berhasil masuk dengan sedikit keributan, memesan makanan dan dibuat menunggu cukup lama juga, menunya tentulah Bakmi, ada bakmi goreng dan bakmi kuah dengan harga Rp. 15.000 - Tp. 20.000-an, setelah memesan makanan dibuat sedikit menunggu lagi dan setelah makanan tiba, terjadilah keheningan, karena semua orang menikmati makanannya, kelaperan cuy :D

Setelah menghabiskan makanan, sebetulnya dalam rencana masih ada satu tempat yang ingin kami kunjungi, tapi karena kelelahan, kamipun memutuskan untuk kembali pulang ke penginapan dan beristirahat. Tiba di penginapan sekitar pukul 22.00 WIB, bergantian bersih-bersih, lalu sebagian memutuskan langsung bermimpi dan sebagian memutuskan untuk makan kuaci, dan aku? tentu masuk kelompok makan kuaci dulu dong :D padahal CEO Al-hanan Travel sudah menyarankan untuk segera beristirahat karena rencana esok hari masih ada kegiatan yang harus di mulai dini hari sekali, tapi pada akhirnya ku berhasil pergi ke kasur pada pukul 01.00 WIB.

Punthuk Setumbuk dan Gereja Ayam


Punthuk Setumbuk

Punthuk Setumbuk
20 April 2019. Pukul 03.00 WIB, dini hari sekali kami sudah harus bersiap karena berniat mengejar sunrise di Punthuk Setumbuk, setelah drama saling membangunkan yang matanya masih krejep-krejep, pukul 04.00 WIB akhirnya kami berhasil masuk mobil untuk melakukan perjalanan, tentunya tanpa mandi-mandi dulu dong :D perjalanan menuju Punthuk Setumbuk sekitar 1 jam, tiba disana sekitar pukul 05.00 WIB, tiket masuknya Rp. 15.000/orang, untuk menuju spot liat sunrise kita harus berjalan emm.. sekitar ga nyampe 100 tangga sih kayanya, sekitar 15-20 menit berjalan kaki karena nanjak dan masih ngantuk, saat tiba di spot sunrise tak ku kira ternyata ramai uga.



Ketemu Ibu yang terpisah

Walaupun belum mandi, di depan kamera harus tetep On

Di Punthuk Setumbuk ini kita bisa liat matahari terbit, waktu itu langit cukup manis dengan warna orange semu merah muda, disini juga kita bisa melihat stupa tertinggi candi Borobudur, hamparan bukit dan lembah terlihat indah saling bergandengan, satu-satunya udara segar yang bisa aku nikmati di Jogja saat itu, embun nampak lembut menyapa, bunga-bunga mekar ceria seraya warna cerahnya, terdapat beberapa spot untuk berfoto, dan setelah puas bergantian berswapoto sekitar pukul 07.00 WIB kami kembali turun, kemudian ke Gereja Ayam.


Gereja Ayam

Lokasi Gereja Ayam ini masih satu lingkungan dengan Punthuk Setumbuk, tiket masuknya adalah Rp. 20.000 udah dapat tiket untuk di tuker singkong goreng dan voucher potongan harga buat kopi, jadi Gereja Ayam ini adalah bangunan berbentuk ayam, di dalamnya terdapat cafetaria, katanya sih bangunan ini di bangun untuk dijadikan tempat ibadah berbagai agama, namun karena pemiliknya adalah orang Nasrani, jadi warga sekitar mengira bahwa bangunan itu adalah sebuah Gereja, tapi kalo ku liat sih ornamen bangunannya memang "gereja banget" dan menurutku bangunan ini cukup "seram" entah kenapa, mungkin karena bentuk dalamnya hampir mirip gua, ga lama berkeliling disini karena memang tempatnya tidak terlalu luas dan sebagian temanku juga ada yang menunggu di mobil ga ikut serta, oh ya perjalanan ke Gereja Ayam ini cukup curam dari tempat parkir ku harus berjalan kaki sekitar 10 menit dengan jalan yang kemiringannya berapa derajat ya pokonya miring banget :D

Puncak Gereja Ayam


Jejamuran
Jejamuran

Setelah dari Gereja Ayam, Al-hanan Travel tentu tau dong tempat apa tujuan kami selanjutnya, tidak lain adalah tempat makan lagi haha, tenang aja menggunakan jasa Al-hanan Travel asupan gizimu insya alloh terjaga, karena Al-hanan Travel tidak akan melewatkan jam makanmu, salah satu dari kami adalah ibu hamil dan alhamdulillah sepanjang perjalanan dia sangat aman dan sehat. 

Tempat makan tujuan kami kali ini adalah Jejamuran, hampir 2 jam jarak tempuhnya dari Gereja Ayam, penantian lama di perjalanan alhamdulillah dibayar tunai dengan makanan di Jejamuran yang warbyaza nikmat. Jejamuran ini adalah resto yang menyediakan berbagai jenis olahan jamur, menu yang best menurutku sih sate jamur entah kenapa rasa jamurnya kaya daging banget, semua jenis olahan jamur ada disini dan rasanya ga mengecewakan loh, harganya juga relatif manusiawi, pokonya kalo kalian ke Jogja ku rekomen kalian harus coba makan disini.

Sate Jamur - Jejamuran

Setelah perut kenyang, belajar dari pengalaman hari pertama, kami mengatur waktu agar pada siang hari ada jam "bobo siang" jadi Al-hanan Travel mengosongkan jadwal pada siang hari, untuk kembali ke penginapan beristirahat dan untuk yang ingin berbelanja bisa jalan-jalan di sekitar Malioboro.

Setelah itu tujuan selanjutnya adalah mengejar sunset di Candi Ratu Boko, namun karena terjadi sedikit drama, akhirnya kami terlambat untuk mendapatkan tiket manusiawi ke Ratu Boko, setelah berdiskusi akhirnya kami memutuskan untuk mencari kesegaran dengan makan es krim yang sebenernya sudah jadi rencana malam sebelumnya, Start dari penginapan sekitar pukul 15.30 WIB.

Ice Cream Tempo Gelato
Tempo Gelato
Buat yang ingin nyari kesegaran di tengah lembabnya suhu udara Jogja, bisa pergi ke Tempo Gelato, di Jogja ada beberapa Gerai Tempo Gelato yaitu daerah Prawirotaman, Taman Siswa dan Kaliurang. Kalo kemarin aku mampir di daerah Taman Siswa karena lokasinya lebih deket ke Stasiun, harga Ice Cream disana untuk Cone Rp. 25.000 dan Cup mulai dari Rp. 20.000 - Rp. 115.000, selamat menyegarkan lidah.
Ice Cream Tempo Gelato

Karena tidak ada lagi tempat istirahat (late check out penginapan jam 16.00) sedangkan jadwal kereta pulang kami pukul 00.15 dari Stasiun YK, akhirnya kami berlama-lama di Tempo Gelato, Bada Magrib barulah melanjutkan perjalanan untuk mencari sesuap nasi, setelah menimbang-nimbang kami putuskan untuk makan malam di angkringan dekat stasiun, bagiku angkringan selalu menjadi tempat yang "kekeluargaan". Disini ga sempet poto lagi karena semua orang udah low batre energinya, ngantuk cuy :D

Setelah selesai makan, kami langsung menuju ke stasiun untuk menunggu kereta kepulangan, jadwal pulang kami tanggal 21 April 2019 pukul 00.15 WIB, dengan menggunakan kereta ekonomi Mutiara Selatan Tujuan Yogyakarta-Bandung dan tiba di Stasiun Bandung seharusnya pukul 08.30 WIB, tapi karena delay, Alhamdulillah akhirnya kami tiba kembali di Bandung pada pukul 10.00 WIB dan pulang ke rumah masing-masing dalam keadaan sehat dan selamat.

Sekian, short trip Bandung-Jogja bersama Al-hanan Travel, alhamdulillah ku bersyukur akhirnya bisa trip bareng mereka, dan alhamdulillah selama perjalanan semua berjalan lancar sesuai rencana, yang terpenting semuanya tetap dalam keadaan sehat terutama ibu hamil, oh iya harga-harga yang  aku share di atas bisa berubah sewaktu-waktu ya, tergantung kapan kamu kesana, kadang harga weekend dan weekday pun berbeda. Big thanks to Al-hanan Travel yang telah mengurusi segala keperluan kami dari mulai persiapan, sampai disana sampai pulang kembali ke Bandung, dan makasih banyak buat keluarga ntapsoul yang telah membersamai perjalanan ini.

Gimana? ada yang udah berniat liburan tapi masih bingung bikin rencana perjalanan?
Buat kalian yang mau Trip tapi ga mau pusing mikirin itinerary dan segala keperluannya boleh tuh coba jasa Al-hanan Travel, kalo mau tanya-tanya dulu juga boleh banget ko, kontak Al-hanan Travel bisa lihat di profil instagramnya ya.

Selamat pergi sebentar! Yeya!

Bonus moment pas berangkat, karena tiket kereta udah keabisan, akhirnya kita duduk beda-beda gerbong dan resto kereta kita jadikan basecamp untuk ngobrol bareng :D

Komentar

Postingan Populer