Menyapa Hari



"Good morning love.."
Kalimat yang "dulu" sering ku ketik untuknya
Sekarang juga sih..kadang-kadang

Karena waktu terus berjalan
terkadang sedikit-sedikit juga merubah kebiasaan dan rutinitas

Termasuk hati, seperti iman
hati juga kadang naik turun hehe

Pagi ini kalimat itu kusampaikan padamu.
Pagi ini aku memulai hari dengan pakpukpeuk

heheheh

Tapi alhamdulillah cukup, sangat cukup untuk bisa dinikmati dan banyak banyak disyukuri.

Kadang merasa bosan dengan rutinitas:

Antara jam 05.00 - 06.00 aku akan bangun untuk solat subuh, kemudian pergi tidur kembali,
Kasur selalu nampak posesif padaku dan aku juga sangat mencintainya, kalo deket ga mau lepas.

Jam 07.30 aku akan membuka mata lagi, mengumpulkan energi, lalu pergi ke kamar mandi
Sekitar jam 08.00 aku keluar dari asrama sudah dengan seragamku, menemui matahari, masih dalam kondisi mengumpulkan energi.

5 menit berjalan akan membawaku sampai di kantor, iya kantor tempat yang setiap hari aku datangi tak peduli seberapa bosannya aku pasti akan tetap datang padanya.

Menyimpan tas dan jaket di kursi, menyalakan komputer, lalu aku akan pergi ke Mushola.

Sebelum solat, aku akan menyempatkan mengintip pohon yang terkena sinar mentari dari jendela mushola.

Tapi mereka tenang, tak mengatakan apa-apa, anginpun sama sekali tak terasa,
Iya, karena aku sedang berada di dalam ruangan, di depan teralis, melihat alam di luar sana.

Seperti seseorang yang dipenjara jiwa kebebasannya.

Tanpa disadari, sejak melewati hari-hari di kantor,
mataku mulai berbeda melihat bumi.

Rasa-rasanya mataku sudah tidak bisa menikmati bumi seindah dulu.

Entah mengapa, dulu melihat awan saja bagiku seperti sedang melihat karya seni,
melihat lintasan kabel di atas kepala saja rasanya sangat menenangkan, melihat hujan saja rasanya seperti sedang menyibak tirai, semua yang ada di bumi indah seperti puisi.

Menghirup angin pagi, melihat kota dari atas balkon kost-an. Rasanya sangat indah dan menenangkan, walaupun aku tau setiap hari menu makanku adalah berbagai olahan telor dan mie, tapi aku tak pernah bosan apalagi menyerah.

Ah kesibukan ini benar-benar membuatku ingin terus mengingat hal-hal sederhana tapi tak tergantikan yang telah ku lalui dulu.

Tapi aku harus tetap kembali pada realita kehidupan yang saat ini sedang kujalani.

Karena (mohon maaf) jikapun jadi pengangguran pasti hidupkan jauh lebih membosankan.

Pada akhirnya, aku hanya perlu menyeduh dan menyeduh semangat setiap hari,
untuk menjalani rutinitas yang kadang memang butuh jeda untuk menyegarkannya.

Pada akhirnya aku hanya perlu banyak bersyukur, bahwa jalan cerita-Nya begitu indah dan penuh keberkahan.

Aku, ada di tempat ini, pasti bukan sebuah kebetulan.
Karena Alloh telah menempatkan aku pada sebuah "sekolah" dimana aku harus banyak belajar dan menyalurkan apa yang ku punya, agar bermanfaat..untuk umat.

Oh ya, dan malam.. dulu aku sangat menyukai saat malam, ia sunyi dan pada kesunyiannya aku selalu memfavoritkan pemandangan yang selalu berhasil membuat mata-ku tak melepaskan pandangan.

City Light, iya lampu kota yang saat itu hampir setiap malam bisa ku saksikan kerlipnya, tanpa terkecuali malam berkabut sekalipun, ah ia tetap menawan dan tak pernah membiarkan mataku terlepas seraya menggigili dinginnya.

Dan untuk kehidupanku saat ini, malam adalah istirahat. Aku sudah tak punya banyak tenaga untuk melewati malam dengan banyak kegiatan, daster adalah kostum kesemalamanku, walaupun lelah, kadang aku susah sekali menutup mata untuk tidur, mungkin karena aku tau, jika tidur maka saat terbangun nanti, yang harus kuhadapi lagi-lagi hari-hari dengan mikrosop opis.


Komentar

Postingan Populer